Kamis, 06 Mei 2010

RIWAYAT HIDUP dari Ahmad Zulfikar Fawzi (Ikang Fawzi), Suami Marissa Haque

Insya Allah... Satu Suami, Satu Istri, Sampai Mati: Ikang Fawzi dan Marissa Haque

RIWAYAT HIDUP
Ahmad Zulfikar Fawzi (ikang Fawzi), lahir di Jakarta, pada tanggal 23 Oktober 1959. Mulai bersekolah pada pendidikan TK di Brussel, Belgia dan SD secara berpindah karena mnegikuti pekerjaan orang tuanya di Deplu (Departemen Luar Negeri) RI sebagai seorang diplomat karir, antara lain: (1) SD Perguruan Cikini; (2) SD Yasporbi; dan (3) Lulus SD dari SRIT (Sekolah Republik Indonesia di Tokyo, Jepang). Menyelesaikan di SMP Sumbangsih, Jakarta Selatan. Mengikuti pendidikan sarjana (S1) pada FISIP-UI (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik-Universitas Indonesia) Jakarta pada jurusan Administrasi Niaga lulus pada tahun 1987. Mengikuti pendidikan program Magister Manajemen (S2) di Universitas Gajah Mada pada Fakultas Ekonomika Bisnis jurusan Strategic Management dengan spesialisasi bidang Property-tainment, lulus pada tahun 2010. Ditahun yang sama dimana juga menjadi kandidat Wakil Bupati Lampung Selatan dari PAN (Partai Amanat Nasional), yang menjadi salah satu sekolah sekaligus laboratorium Ilmu Politik praktis dalam hidupnya.

Berbagai prestasi dan profesi telah dicapai sejak tahun 1982. Mulai sebagai pemenang LCLR (Lomba CIpta Lagu Remaja) Radio Prambors di Jakarta, sebagai penyanyi rock terbaik Indonesia, aktor film, pemain drama TV, model iklan, spoke person berbagai produk iklan, produser film, produser rekaman, dan berbagai posisi profesional dalam bidang pengembang perumahan. Bersama tim di DPPP REI maupun bersama sang kakak yang seorang arsitek, Ahmad Zulfikar Fawzi (Ikang Fawzi) sejak tahun 1988 sampai sekarang tercatat kontribusinya pada: (1) PT. Bestari Sarana Griya; (1) PT. JSA Property Mandiri; (1) PT. Jaringan Selera Asia; (1) PT. Cahayakelana Matahari; (1) PT. Cempaka Dharmasatrya; (1) PT. Heksamitra Nusaprima; (1) PT. Altana Developer (Agala Cipta Laksana). Ahmad Zulfikar Fawzi (Ikang Fawzi) pun masih sempat sangat aktif berorganisasi di: (1) KADIN Indonesia; (2) DPD REI DKI; (3) AREBI; (4) FIABSI (International Real Estate Federation).

Menikah dengan Marissa Grace Haque, yang bersama kuliah pada UGM (Universitas Gajahmada) juga pada fakultas yang sama di FEB (Fakultas Ekonomi-Bisnis) dengan jurusan Marketing Strategic. Dan sang istri belakangan juga masih berstatus sebagai mahasiswa Program Doktor di IPB (Institut Pertanian Bogor) pada (PSL) Pusat Studi Lingkungan dengan fokus wilayah riset kepada pemberantasan pembalakan liar/illegal loging di Provinsi Riau sejak akhir 2006 sampai dengan akhir 2008.

Ahmad Zulfikar Fawzi (ikang Fawzi) memiliki dua anak putri, yang pertama bernama Isabella Fawzi (Bella) lulus dari Fakultas Ilmu Budaya jurusan Sastra Inggris UI (Universitas Indonesia) dan kini meneruskan pada FISIP-UI jurusan Komunikasi, serta putri kedua bernama Marsha Chikita Fawzi (Kiki) masih kuliah di MMU (Malaysian Multimedia University), Malaysia jurusan Computer Graphics dengan spesialisai Film Animation dan merupakan salah seorang animator serial TV produksi kerjasama Malaysia-Perancis Lez Copaque berjudul Upin dan Ipin.

Sumber: Thesis MBA Ikang Fawzi dari FEB, UGM, Yogyakarta, 2010.
 
Allahu Akbar!

Menua dalam Kualitas: Mencontoh Pola Komunikasi Keluarga Pak SBY

Ciri manusia yang paling pasti adalah menua dan menuju kematian. Tanpa dapat dicegah, sebelum memasuki masa kematian,  pasangan yang menikah pasti akan melalui periode/masa proses menjadi tua, melalui krisis 'usia emas', lalu mati.

 Masa transisi tersebut diatas adalah masa paling tak nyaman bagi kualitas hubungan emosional pasutri (pasangan suami istri). Dalam bahasa psikologi komunikasi masa tersebut dikenal sebagai masa mid-life crisis. Tanpa terkecuali, pasutri manapun diseluruh dunia akan meliwatinya. Seperti juga halnya dengan pasangan lain yang menua, kepastian akan kematian, termasuk melewati masa mid-life crisis, juga kami alamai.

Dalam hari-hari belakangan ini kami berdua--Ikang Fawzi dan Marissa Haque-- tengah mencoba terus beradaptasi serta menjembatani kondisi 'ajaib' masa mid-life crisis ini. Karena tiba-tiba saya seakan seakan 'tidak mengenal lagi' karakter pasangan hidupku yang selama ini saya pikir telah bertransformasi menjadi seorang sahabat sejati. Ditengah 'hiruk-pikuk' suasana adopsi kami tersebut, secara bijak semampunya kami ingin melewatinya tanpa harus mengorbakna pernikahan. Usaha keras kami berdua ini juga untuk ... sejujurnya ... kami masih masih saling mencintai dan masih  ingin terus mempertahankan penikahan kami yang telah masuk usia 24 tahun ini.
Mencontoh Pola Komunikasi Keluarga Pak SBY, maysarakat luas Indonesia telah lama menyaksikan keharmonisan serta kemesraan penampilan dari keduanya. Bu Ani dan Pak Beye tampak mampu terlihat optimal dalam menjalankan tugas kenegaraannya. Termasuk keharmonisan keduanya  dalam hal penampilan serta komposisi warna busana.

Oleh karenanya, kami berdua--saya Marissa Haque dan suamiku Ikang Fawzi--meyakininya kebaikan dari prindip hidup keduanya yang percaya bahwa memiliki hanya dua anak saja itu cukup! Laki-laki atau perempuan sama saja, karena kedua anak keluarga Pak SBY laki-laki semua. Bella Fawzi dan Chikita Fawzi adalah kedua anak perempuan kami, keduanya perempuan. Dan tidak penting harus menambah anak laki-laki lagi.

Sehingga kalau Presiden RI sekeluarga merasa cukup hanya dengan dua anak saja. Kami berdua surprisingly juga merasakan hal yang sama.

Nah... kenapa tidak kabar baik ini kami sebar-luaskan kepada khalayak luas Indonesia.?

Info keluarga terencana, keluarga bahagia ini kami berdua sampaikan agar kedepannya masyarakat madani Indonesia mampu memiliki semangat membangun komunikasi optimal pasutri berkelanjutan selamanya.

Satu suami, satu istri, sampai mati. Sehingga... ketika masa mid-life crisis menghampiri, kita semua pasutri Indonesia tak perlu merasa cemas berlebihan sehingga mampu merencanakan menjadi tua dalam kualitas.
Allahu Akbar!

Pencarian Koneksi BKKBN

Daftar Blog

Pengikut